"Demokrasi itu
harga mati.
Demokrasi itu kebenaran sejati.
Demokrasi itu la roiba fi h, tak ada keraguan padanya."
Dengan pandangan yang jernih, Cak Nun mengulas masalah
demokrasi dinegeri kita. Demokrasi itu bak ”perawan”, yang merdeka dan
memerdekakan. Watak utama demokrasi adalah ”mempersilakan”. Tidak punya konsep
menolak, menyingkirkan, atau membuang. Semua makhluk penghuni kehidupan berhak
hidup bersama ”si perawan” yang bernama demokrasi, bahkan berhak memperkosanya:
yang melarang memperkosa bukan si perawan itu sendiri, melainkan ”sahabat”-nya
yang bernama moral dan hukum.
Di mata Cak Nun, berbagai persoalan apa saja
menjadi sangat menarik. Dengan rasa nasionalisme yang tinggi mengulas masalah
pemilihan presiden, golput, paguyuban ahli surga, bahkan menyentil negeri kita
layaknya Gatotkaca gagah perkasa tetapi menderita sakit lupus. Dan yang tak
kalah penting, bagaimana soal Islam Indonesia yang bersikap ”look up” kepada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar