menu

Rabu, 30 Januari 2013

Refleksi Maulid Nabi Bagi Remaja



Refleksi Maulid Nabi Bagi Remaja


Sepanjang bulan Rabiul Awal peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW swnantiasa dilaksanakan diberbagai tempat. Mulai masjid, mushollah, sekolah, lingkungan RT, instansi pemerintah, bahkan sampai istana negara pun memperingatinya. Jika merujuk pada awal mula penyelenggaraan maulid nabi yang dipelopori oleh Sultan Salahudin Al-Ayubi (1173-1179 M) bertujuan untuk meneladani Nabi Muhammad agar menjadi motivasi bagi umat islam yang kala itu sedang menghadapi perang salib.
Perintah peneladanan (uswah) pada Nabi Muhammad telah termaktub dalam al-qur’an: laqod kaana lakum fi Rosulillahi uswatun hasanah. – sesungguhnya telah ada pada Rosulullah (Nabi Muhammad) suri tauladan yang bagus bagi kalian (QS Al-Ahzab:21). Lafad uswatun (suri tauladan) pada ayat diatas menurut Syekh Ahmad bin Muhammad Ash-Showi merupakan bentuk isim yang bemakna masdar dari lafad al-ittisaau yang berarti pengikut. Dengan artian mengikuti Rosulullah dalam ucapan, perbuatan dan tindakan (Tafsir Showi  Juz III).
Pada umumnya,proses peneladanan terhadap Nabi Muhammad, sebagaimana dalam ceramah-ceramah maulid nabi, cenderung terhadap nilai-nilai global keluhuran beliau. Patut kiranya proses peneladanan Nabi Muhammad berdasarkan periodeisasi usia. Bagaimana masa kecil, beranjak remaja, menjadi pemuda, dewasa, dan tua Nabi Muhammad berlansung. Sehingga hal ini menjadi pedoman tauladan sesuai jenjang usia masing-masing, karena – pada umumnya – manusia cenderung meniru rekan sebayanya.
Selain itu, meneladani Nabi Muhammad berdasarkan periodeisasi  usia memungkinkan untuk mendidik seseorang menjadi figur yang mendekati Nabi. Meminjam istilahnya Cak Nun (Emha Ainun Nadjib) Nabi Muhammad bukanlah naabi tiban  secara mendadak dan tiba-tiba diangkat menjadi seorang nabi, tapi sebelum mengangkat beliau menjadi seorang nabi terlebih dahulu dikader oleh Allah semenjak kanak-kanak sampai usia emapat puluh tahun untuk menjadi insan yang siap untuk menyandang presikat nabi dan rosul. Masa kecil beliau yang penuh keprihatinan dan kemandirian, masa muda yang digembleng dalam perjuangan, dan masa dewasa yang dihiasi dengan kebijaksanaan  wajib menjadi role model bagi umatnya sesuai dengan usia masing-masing. Namun hal ini tidak berarti terbatas hanya pada usia tertentu, teladan nabi berlaku sepanjang masa, shohih ala kulli jaman wal makan.
Remaja sebagai sosok yang masih mencari jati diri sudah selayaknya menjadikan masa remaja Nabi Muhammad untuk dijadikan sebagai suri tauladan. Bukan lagi para selebriti yang hidupnya hedonis dan glamour dijadikan sebagai protothype kehidupan ideal remaja.

Rabu, 09 Januari 2013

BALADA NEGERI HIJAU

BALADA NEGERI HIJAU




















Ini balada suatu negeri\\
Negeri yang berebut menjadi paling hijau\\
Saling aku benar tuduh salah\\
“Bukan engkau, akulah yang hijau”\\
Tanpa sadar hijaunya pucat\\
Tercemar hijau yang tak sehat\\
“Bukan begitu, hijaulah”\\
Coba mengasih tahu\\
Meski dirinya mulai membiru\\
“Sekali hijau, tetaplah”\\
Bentak hijau yang suram\\
Kepada hijau yang beragam\\
“Inilah aku, hijau saat ini”\\
Menawarkan kehijauannya\\
Walau masih ranum warnanya\\
“Semua hijau, menghijaulah\\
Hijau sejahtera hijau damai”\\
Pungkas hijau murni\\


Oleh: Ayung Nitinegara\\

Senin, 07 Januari 2013

Reunian


Lama sekali aku tak mengunjungi blogku ini, blog yang dulunya ku bangun dengan sejuta harapan dan asa, blog yang mungkin bisa menemaniku untuk mencapai sesuatu yang ku impikan selama ini, meskipun mimpi itu semakin hari bukan semakin focus melainkan lama kelamaan menjadi blur dan kemudian menjadi abstrak.
Malam ini kucoba sedikit demi sedikit mengumpulkan setiap resolusi yang pernah ada, agar bisa menjadi suatu gambaran meskipun hanya berupa dot-dot dengan beribu warna, yang ku harap kelak menjadi singkron dan mau menampakkan wujudnya.
Ya semangat penulis kendor, sekendor celana jeans yang semakin hari semakin kebesaran, sudah banyak waktu aku luangkan di toko-toko buku untuk membeli sejumlah buku atau sekedar berhayal untuk memiliki semuanya, panasnya Jl.Semarang tak lagi menjadi kegiatanku.
Motivasi? Motivasi apalagi yang harus di anut, ketika hanya hati dan idealisme yang memegang kendali, dan sisa-sisa space diotak tak sanggup lagi menampung file-file yang banyak terinfeksi virus yang tak terkendali, terus menyebar dan berkembang biak, ada yang bertugas mematikan fungsi logika, ada yang menonaktifakan kreatifitas, dan ada juga yang bertugas memupuk rasa malas. Semua berjalan dengan automatic.
Format? Simple kan, semua akan hilang dan kosong lagi, kosong layaknya tong kosong di tengah jalan yang tak nyaring dan hanya menjadi bahaya bagi pengguna jalan. Melupakan semua mimpi-mimpi dan kerepotannya,  Hidup tak sesimple itu, terkadang hidup itu rumit, serumit source code.
Itulah kenapa RBM tak lagi ada gaungnya, tak ada lagi teriakan yang memekik seperti puisinya Khairil Anwar atau sefenominal resolusi jihad KH. Hasyim Asyari ketika melawan penjajah kala itu. 
mega proyek RBM

Rumah baca mawar masih terus beterbangan di atas kepala, meskipun sesekali menghilang karna sudah bosan dengan janji-janji yang belum di tepati, tapi kemudian datang kembali dengan senyuman dan membawa prototype tentang apa yang akan terjadi bila dirinya bisa menjelma dari hanya suatu bayangan. Dengan semangat dia mempresentasikan mega proyeknya, suasana desa yang asri dengan anak-anak bermain ditaman ada yang sibuk membaca buku komik, novel, pelajaran, dan ada yang sibuk menulis puisi, prosa, cerpen. Dan di sebelah musholla tampak anak usia SD belajar bahasa asing dan mengaji, decak kagumku belum selesai ketika sang angan membuka lembar selanjutnya, di ruangan yang tidak begitu besar dan dinding-dinding yan tertutup buku para pemuda-pemudi berkumpul untuk berdikusi, saling beradu asumsi dalam menyikapi suatu kasus yang sedang terjadi di desa tersebut, apa itu di pinggir jalan kog sibuk banget kelihatannya, itu entrepreneur muda dari desa ini, sebelah utara itu berjualan es cendol, dan yang berdasi itu dalam ruangan ber AC itu, pemuda desa ini yang mencoba mengelolah koprasi dan bank simpan pinjam, agar perekonomian di desa ini semakin menggeliat dan bersinergi satu sama lain, coba lihat jurang pemisah itu lambat laun semakin tak terlihat, dan coba buka lagi lembar selanjutnya.. memaksa pada sang angan tapi dengan nada keras sang angan menolaknya, jangan, jangan sampai kau membuka lembar selanjutnya aku takut kamu gila karna mimpi-mimpimu sendiri, karna sebenarnya masih banyak yang indah-indah untuk kita rencanakan dan kita wujudkan. Terasa seperti dalam film harry potter karna prototype itu tampak nyata seperti LED 3D.
Lumayan mengobati rinduku, meskipun aku merasa masih haus dengan sari bunganya yang belum sempat aku menghabiskannya atau mungkin tak akan habis.